ini link-nya
http://muhkhoirulm11b.student.ipb.ac.id/
Air merupakan substansi
paling melimpah di bumi ini serta air merupakan komponen terpenting bagi semua
makhluk hidup. Maka terdapat cabang ilmu yang mempelajari sifat dan
karakteristik air, kejadian, distribusi dan gerakan air yang disebut Hidrologi (Indarto,
2010). Unsur Hidrologi yang dominan di suatu wilayah adalah curah hujan.
Curah Hujan merupakan
tingi air hujan (dalam mm) yang diterima dipermukaan sebelum mengalami aliran
permukaan, evaporasi, dan peresapan/perembesan ke dalam tanah. Untuk menghitung
curah hujan ada beberapa tekhnik, tekhnik yang aling sederhana adalah dengan
gelas ukur. Gelas ukur diletakkan didepan halaman atau tempat terbuka lainnya,
cara menghitungnya dengan melihat satuan cm (centimeter), mm (milimeter) atau
inchi persatuan waktu. Umumnya cara
dengan gelas ukur ini dilakukan dengan hitungan hari. Untuk menghitung data
curah hujan wilayah umumnya menggunakan metode interpolasi geostatistik
diantaranya metode rata-rata aljabar, poligon thiessen, metode Isohyet, inversi
distance dan kriging (Indarto, 2010).
Metode yang pertama
yaitu metode rata-rata aljabar, metode ini paling sederhana karena metode ini
yang menggunakan rata-rata dari seluruh stasiun penakar hujan yang ada di dalam
DAS. Metode yang kedua adalah dengan Metode poligon thiessen, pada metode ini
mengasumsikan bahwa tebal hujan di stasiun hujan (penakar hujan) yang terdekat
jaraknya, terletak di dalam atau di deket DAS. Interpolasi dilakukan dengan
membuat batas luas satuan yang jaraknya sama untuk setiap stasiun. Metode
selanjutnya yaitu Metode Isohyet pada metode ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar