Senin, 08 Agustus 2011

PERTANIAN JEMBER

Kabupaten Jember dengan luas wilayah ± 3.293,34 Km persegi, mempunyai potensi besar untuk berkembang menjadi kota raya. Tanahnya yang subur menjadikan kota di belahan timur Jawa Timur ini dikenal sebagai daerah agraris dan penghasil berbagai komoditas pertanian, hortikultura dan perkebunan. Dari segi topografi, sebagian Kabupaten Jember di wilayah selatan merupakan dataran rendah yang relatif subur untuk pengembangan tanaman padi dan tanaman pangan lainnya. Secara keseluruhan wilayah Kabupaten Jember memiliki curah hujan yang relatif cukup, yaitu antara 1.471 mm – 3.767 mm pertahun.
Dengan demikian Kabupaten Jember merupakan daerah subur untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Karena itu wajar, kalau setiap tahun Kabupaten Jember mengalami surplus beras hingga mencapai 200 ribu ton.Untuk masa mendatang Jember mencoba untuk mengembangkan tanaman impor, seperti Buah Naga Merah (Dragon Fruit) dan Cabe Jepang (Bullnose Pepper).
Selain sebagai daerah produsen beras, wilayah Jember bagian utara yang topografinya berbukit -bukit dan bergunung-gunung, relatif baik untuk perkembangan tanaman keras dan tanaman perkebunan lainnya. Produksi unggulan perkebunan andalan Jember yakni komoditi tembakau. Tanaman ini telah lama mengakar hampir diseluruh kawasan di Kabupaten Jember, sehingga wajar dalam pengembangannya selalu menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Jember.
Meski persoalan pertembakauan dari tahun ketahun selalu sama dan tergolong klasik, dimana harga jual dipasaran sangat bergantung pada pihak pabrikan (pabrik rokok). Maka agar para petani tembakau Jember tidak selalu pada pihak yang dirugikan, berbagai upaya dan terobosan terus dilakukan. Salah satunya Pemerintah Kabupaten Jember berusaha menjembatani dua kepentingan antara petani dengan pengusaha tembakau dengan konsep kemitraan. Melalui potensi tanaman tembakau ini , Kabupaten Jember telah lama terkenal dan melegenda sebagai “Kota Tembakau” sebagai salah satu daerah produsen dan penghasil tembakau terbesar dengan produk yang berkualitas. Tidak hanya di pasar nasional, bahkan telah lama kota Jember dikenal dibeberapa Negara Eropa seperti Bremen – Jerman.
Kabupaten Jember bakal menjadi pusat pengembangan tanaman jati terbesar di Indonesia. Ini setelah Pusat Penelitian (Puslit) Kopi dan Kakao Indonesia Jember berhasil mengembangkan Laboratorium Kultur Jaringan, untuk mengembangakan budidaya tanaman jati. Dengan tekhnologi baru ini, pusat penelitian yang berpusat di Jember ini tidak hanya mengembangkan varietas baru dan lebih unggul untuk tanaman kopi dan kakao saja, tetapi berkembang untuk tanaman jati.