tag:blogger.com,1999:blog-56230976759036722632024-03-05T17:05:37.784-08:00KHOIRULKHOIRULhttp://www.blogger.com/profile/14577235522390459956noreply@blogger.comBlogger17125tag:blogger.com,1999:blog-5623097675903672263.post-89614400480088570172013-11-15T06:04:00.000-08:002013-11-15T06:04:04.319-08:00Penentuan Arah Rebahartikel ini sama dengan artikel di blog ane yg satunya gan,<br />
jadi ane punya dua blog,<br />
ini link-nya<br />
<a href="http://muhkhoirulm11b.student.ipb.ac.id/">http://muhkhoirulm11b.student.ipb.ac.id/</a><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Penentukan
arah rebah merupakan hal yang sangat penting dalam penebangan pohon. Jika arah
rebah salah maka keuntungan yang akan didapatkan akan menurun, selain itu
kesalahan penetuan arah rebah mampu membuat kerusakan pada pohon, tiang dan
tumbuhan bawah sekitar pohon yang ditebang sehingga penentuan arah rebah ini
sangat penting diketahui. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Beberapa
faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemetuan arah rebah pohon yang akan
ditebang beberapa diataranya seperti kecondongan tajuk, dari faktor kecondongan
tajuk sebaiknya operator chainsaw (Chainsawmen) menentukan arah rebah ke sisi
tajuk yang memiliki kecondongan yang lebih besar daripada tajuk pada sisi lain.
Selain itu hal yang perlu diperhatikan selain kecondongan tajuk ialah
kemiringan batang pohon, dari faktor ini Chainsawmen diharapkan merebahkan
pohon ke arah kemiringan batang utama pada pohon yang akan ditebang. Kemudian
hal yang penting dalam penentuan arah rebah ialah arah angin, Chainsawmen
diharapkan merebahkan pohon ke arah angin yang terjadi pada saat penebangan
tersebut. Selain hal ini hal yang perlu diperhatikan ialah tegakan bawah
seperti tiang dan tumbuhan bawah disekitar pohon yang akan di tebang, sebaiknya
Chansawmen tidak merebahkan pohon ke arah tegakan bawah tersebut agar tegakan
bawah tersebut tidak rusak dan mampu
tumbuh sampai besar hingga mampu dimanfaatkan dimassa yang akan datang. Selain
faktor-faktor diatas yang perlu diperhatikan ialah kecuraman daerah sekitar
penebangan, diharapkan praktikan tidak menebang ke arah daerah yang curam agar
pohon yang di tebang tidak rusak dan yang terpenting ialah agar operator
chainsaw selamat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Daftar Pustaka <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Mujetahid
A. 2008. <i>Produktivitas Penebangan Pada
Hutan Jati (Tectona grandis) Rakyat di Kabupaten Bone</i>. Makassar: Lab.
Pemanenan dan Pembukaan Wilayah Hutan Universitas Hasanuddin.<o:p></o:p></span></div>
KHOIRULhttp://www.blogger.com/profile/14577235522390459956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5623097675903672263.post-14906269713575680802013-11-15T06:02:00.002-08:002013-11-15T06:02:21.141-08:00Keterbukaan Lahanartikel ini sama dengan blog ane yg satunya gan,<br />
ini link-nya<br />
<a href="http://muhkhoirulm11b.student.ipb.ac.id/">http://muhkhoirulm11b.student.ipb.ac.id/</a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Kerusakan
dan Keterbukaan lahan dalam penebangan merupakan hal yang tidak bisa dihindari
(Purwodidodo 1999). Kerusakan dan keterbukaan lahan ini disebabkan karena
adanya proses penebangan dan penyaradan. Area yang terbuka akibat penebangan
merupakan luasan daerah yang terbuka akibat penebangan pohon berikut rebahnya
vegetasi lain disekitar pohon yang ditebang (Nasution 2009). Sedangkan area
yang terbuka akibat penyaradan merupakan luasan lahan yang terbuka akibat
bulldozer atau bekas lintasan batang kayu yang disarad (Nasution 2009). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Keterbukaan
lahan yang sangat luas ini disebabkan dengan adanya penebangan yang berlebihan
dan perencanaan jalan sarad yang kurang baik selain itu meningkatnya intensitas
penyaradan cenderung meningkatkan luas keterbukaan lahan. Menurut penelitian
Thaib (1986) menunjukkan bahwa keterbukan lahan akibat pemanenan kayu dengan
menggunakan Buldozer dipengaruhi oleh jumlah pohon yang ditebang dalam per
satuan luas, kemeringan lapangan dan faktor manajemennya. Luas areal yang
terbuka disebabkan terutama oleh kegiatan penebangan dan penyaradan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Pada
proses penebangan tidak hanya akan membuka lahan akan tetapi akan merusak
vegetasi yang lain yang terdapat disekitar pohon yang ditebang, seperti
kerusakan semai, kerusakan tiang dan kerusakan pada pohon disekitar akibat
rebahnya pohon yang ditebang. Mengetahui keterbukaan lahan dan keterbukaan
lahan ini sangat diperlukan dalam pemanenan hutan terutama dalam hal bisnis karena
untuk mengetahui seberapa besar lingkungan yang telah rusak akibat adanya
pemanenan dan berapa biaya yang diperlukan untuk mengembalikan lingkungan
tersebut seperti semula hingga bisa dimanfaakan untuk jangka waktu yang lebih
lama. Selain itu mengetahui kerusakan dan keterbukaan lahan sangat bermanfaat
untuk mengetahui berapa persen tumbuhan yang masih berpotensi untuk tumbuh dan
dimanfaatkan dimassa yang akan datang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Pada
praktikum kali ini praktikan mendapatkan hasil keterbukaan lahan akibat
penyaradan sebesar 24,913 m2 dengan persentase 0,996%. Dan mendapatkan angka
kerusakan pada kerusakan pohon sebesar 1,449 %, kerusakan tiang sebesar 5,6 %,
kerusakan pancang sebesar 1,09 % dan kerusakan semai sebesar 4,97 % dengan
total kerusakan 13,109 %. Pada keterbukaan lahan mendapatkan angka yang relatif
kecil karena praktikan memilih penyaradan pada area yang relatif lebih sedikit
semai, tiang dan pohonnya sehingga mampu meminimalisir keterbukaan lahan yang
ada. Akan tetapi pada angka kerusakan akibat penebangan mendapatkan hasil
relatif lebih besar karena pohon yang raktikan tebang berada di tengah-tengah
tiang, pancang dan semai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Daftar Pustaka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Nasution
AK. 2009. Keterbukaan Areal dan Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Kegiatan
Penebangan dan Penyaradan. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Purwowidodo.
1999. Pokok-Pokok Bahsan Konservasi Tanah di Kawasan Hutan. Bogor: IPB Press.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Thaib,
J. 1986. Pengaruh Intensitas Penebangan dan Kelerangan Terhadap Keterbukaan
Tanah. Jurnal Penelitian Hasil Hutan Volume 2 No:4. Puslitbang Hutan. Bogor.<o:p></o:p></span></div>
KHOIRULhttp://www.blogger.com/profile/14577235522390459956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5623097675903672263.post-53923934349076480732013-11-15T06:00:00.002-08:002013-11-15T06:00:46.022-08:00Analisis Data Curah Hujanini juga gan, artikel ini didapat dari blog ane yg satunya<br />
ini link-nya<br />
<a href="http://muhkhoirulm11b.student.ipb.ac.id/">http://muhkhoirulm11b.student.ipb.ac.id/</a><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Air merupakan substansi
paling melimpah di bumi ini serta air merupakan komponen terpenting bagi semua
makhluk hidup. Maka terdapat cabang ilmu yang mempelajari sifat dan
karakteristik air, kejadian, distribusi dan gerakan air yang disebut Hidrologi (Indarto,
2010). Unsur Hidrologi yang dominan di suatu wilayah adalah curah hujan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Curah Hujan merupakan
tingi air hujan (dalam mm) yang diterima dipermukaan sebelum mengalami aliran
permukaan, evaporasi, dan peresapan/perembesan ke dalam tanah. Untuk menghitung
curah hujan ada beberapa tekhnik, tekhnik yang aling sederhana adalah dengan
gelas ukur. Gelas ukur diletakkan didepan halaman atau tempat terbuka lainnya,
cara menghitungnya dengan melihat satuan cm (centimeter), mm (milimeter) atau
inchi persatuan waktu. Umumnya cara
dengan gelas ukur ini dilakukan dengan hitungan hari. Untuk menghitung data
curah hujan wilayah umumnya menggunakan metode interpolasi geostatistik
diantaranya metode rata-rata aljabar, poligon thiessen, metode Isohyet, inversi
distance dan kriging (Indarto, 2010).<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Metode yang pertama
yaitu metode rata-rata aljabar, metode ini paling sederhana karena metode ini
yang menggunakan rata-rata dari seluruh stasiun penakar hujan yang ada di dalam
DAS. Metode yang kedua adalah dengan Metode poligon thiessen, pada metode ini
mengasumsikan bahwa tebal hujan di stasiun hujan (penakar hujan) yang terdekat
jaraknya, terletak di dalam atau di deket DAS. Interpolasi dilakukan dengan
membuat batas luas satuan yang jaraknya sama untuk setiap stasiun. Metode
selanjutnya yaitu Metode Isohyet pada metode ini.<o:p></o:p></span></div>
KHOIRULhttp://www.blogger.com/profile/14577235522390459956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5623097675903672263.post-13604175751616946122013-11-15T05:57:00.004-08:002013-11-15T05:57:46.041-08:00Interpretasi Visual<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">ini dari blog ane yang satunya gan,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">ini alamatnya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="http://muhkhoirulm11b.student.ipb.ac.id/">http://muhkhoirulm11b.student.ipb.ac.id/</a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Informasi penggunaan
lahan terutama lahan yang terdapat dalam kawasan hutan mempunyai arti penting
dalam menetukan rencana, kebijakan dan manajemen pada penggunaan kawasan hutan
tersebut agar kawasan hutan tetap lestari dan mampu memberikan manfaat yang optimal
bagi kehidupan manusia. Dalam perkembangan pembangunan yang sangat pesat
seperti saat ini mengetahui penggunaan kawasan hutan merupakan suatu hal yang
diperlukan, mengingat semakin bertambahnya jumlah manusia dengan kebutuhannya
yang sangat berkembang sehingga memungkinkan dengan adanya penyebab tersebut
mendesak manusia untuk membuka lahan di dalam kawasan hutan. Untuk
meminimalisir dan mencegah terbukanya
lahan maka diperlukan ilmu menginterpretasi foto udara untuk mengetahui
penggunaan lahan didalam kawasan hutan (Harimurti 1999).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Menurut Susanto (1979)
interpretasi berhubungan dengan mengidentifikasi objek. terdapat beberapa tahap dalam menginterpretasi
foto udara yaitu diantaranya identifikasi dan delinasi. Identefikasi merupakan
pengejaan foto yakni mengenali objek yang langsung nampak berdasarkan
pengetahuan lkal atau pengetahuan tertentu. Sedangkan delinasi merupakan upaya
penarikan batas pemisah berupa garis antara dua satuan objek yang berbeda dan
berdampingan (Susanto 1979). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Terdapat dua cara
interpretasi citra yaitu secara visual-manual dan digital (komputer) ( Sugiarto
2013). Interpretasi <span class="apple-converted-space"> </span>secara manual-visual, sebagaimana arti
katanya, merupakan metode interpretasi yang didasarkan pada hasil penyimpulan
visual terhadap ciri-ciri spesifik obyek pada citra yang dikenali dari bentuk,
ukuran, pola, bayangan, tekstur, dan lokasi obyek. Metode ini disebut sebagai
metode manual karena penafsirannya dilakukan oleh manusia sebagai interpreter. Proses
interpretasi dapat saja menggunakan bantuan komputer untuk digitasi<span class="apple-converted-space"> </span><em><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">on screen</span></em>, namun
identifikasinya tetap dilakukan secara manual.<span class="apple-converted-space"> <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="apple-converted-space"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Beberapa
unsur yang diidentifikasi dalam menginterpretasi foto udara diantaranya unsur
dasar yaitu warna dan susunan keruangan yang terdiri dari ukuran, bentuk,
tekstur, pola, tinggi, bayangan, situs dan asosiasi. Unsur dasar dalam
interpretasi yang pertama yaitu warna, warna merupakan tingkat kegelapan atau
tingkat kecerahan objek pada citra. Warna dapat membedakan antara objek satu
dengan yang lainnya misalnya mampu membedakan antara warna pemukiman dengan
vegetasi. Unsur interpretasi selanjutnya yaitu bentuk, bentuk merupakan
variabel kualitatif yang memberikan konfigurasi atau kerangka suatu objek. Unsur
interpretasi selanjutnya yaitu ukuran. Ukuran merupakan atribut objek berupa
jarak, luas, tinggi, lereng dan volume. Unsur interpretasi selanjutnya ialah
tekstur. Tekstur merupakan frekuensi perubahan rona pada citra, umumnya tekstur
dibedakan menjadi tekstur halus atau tekstur kasar. Unsur selanjutnya yaitu
pola, pola merupakan susunan keruangan suatu objek atau bentuk suatu objek.
Bayangan merupakan unsur interpretasi selanjutnya, bayangan bersifat
menyembunyikan detai atau objek yang berada di daerah gelap. Objek atau gejala
terletak di daerah banyangan pada umumnya tidak tampak sama sekali. Meskipun
demikian bayangan sering membantu engenalan terhadap suatu objek yang diamati.
Asosiasi merupakan unsur terakhir, asosiasi ini dapat diartikan sebagai
keterkaitan antara objek satu dengan yang lainnya. Adanya keterkaitan ini
membantu interpreter memprediksi suatu objek yang berada didekat objek yang
telah diketahui (Sutrisno 2010).</span></span></div>
KHOIRULhttp://www.blogger.com/profile/14577235522390459956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5623097675903672263.post-11494436451437163202013-03-30T19:44:00.002-07:002013-11-15T05:49:14.727-08:00Penanganan Organisme Pengganggu Dengan Insektisida<div style="text-align: justify;">
Indonesia memiliki flora yang sangat beragam, mengandung cukup banyak jenis tumbuh-tumbuhan yang sangat beragam yang terdapat di hutan alam maupun hutan tanaman yang tersebar di seluruh nusantara. Tapi yang menjadi kendala kehutanan Indonesia dalam mengelola hutan secara lestari adalah dengan tersebarnya organisme pengganggu tanaman yang mau tidak mau harus perhatian yang serius. Pada dasarnya setiap jenis tanaman disenangi menjadi inang jenis organisme pengganggu tertentu dan jika dibiarkan dapat tersebar secara eksplosif, hal ini dapat berakibat kehilangan atau penurunan hasil. Selain itu serangan organisme pengganggu tersebut juga berdampak menurunkan kualitas pohon yang diserangnya serta mampu menggerek pucuk atau batang dan hama perusak akar. Sehingga dengan adanya serangan oleh organisme pengganggu ini diadakan pengendalian hama terpadu salah satunya dengan penggunaan insektisida.
Insektisida merupakan bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk membunuh organisme pengganggu dalam hal ini serangga. Insektisida mampu mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan serangga. Tidak hanya itu kegunaan dari insektisida, insektisida juga mampu mempengaruhi tingkah laku, perkembangbiakan, kesehatan, sistem hormon, sistem pencernaan, serta biologis lainnya yang mampu menyebabkan kematian pada serangga pengganggu tanaman. Dengan adanya insektisida yang mampu membantu manusia mengusir serangga menyebabkan pemakaian insektisida oleh beberapa orang melebihi dosis yang telah ditentukan sehinngga menyebabkan serangga kebal dari insektisida sebagai akibat pemakaian melebihi dosis.
Dosis merupakan jumlah insektisida yang digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman persatuan luas tertentu atau per pohon yang dilakukan dalam satu kali aplikasi atau lebih. Untuk mengetahui dosis umumnya dapat dilihat label tertera pada kemasan pestisida, perhatikan petunjuk penggunaannya sehingga pada waktu aplikasi tidak terjadi kesalahan dan usaha pengendalian membuahkan hasil. Selain dosis juga ada beberapa hal yang penting untuk diketahui seperti bahan aktif. Bahan aktif merupakan bahan utama yang secara biologis bersifat sebagai insektisida. Sedangkan dosis bahan aktif merupakan banyaknya bahan aktif insektesida yang diperlukan untuk pencampuran pada setiap satuan volume zat pelarut (dapat pula diartikan kadar bahan aktifnya). Bahan aktif dan beberapa zat seperti pelarut dan surfaktan merupakan bahan secara mendasar dalam komponen formulasi.
Formulasi insektisida yang digunakan dalam pengawetan kayu dan pengendalian hama hasil hutan pada umumnya adalah dalam bentuk penyemprotan (Sprays dan pencelupan (Dippling) yang terdiri dari EC (Emulsible concentrates), EC (Emulsible concentrates) merupakan larutan pekat pestisida yang diberi Emulsifier (bahan pengemulsi) untuk memudahkan penyampurannya yaitu agar terjadi suspensi dari butiran-butiran kecil minyak dalam air. Selain EC (Emulsible concentrates). Ada juga S (Solution, larutan dalam air) merupakan larutan garam dalam air atau campuran yan jernih walaupun semula mengandung cairan lain misalnya alkohol yang dapat bercampur dengan air. Selain itu ada juga Dust (D), Dust merupakan formulasi insektisida yang paling sederhana dan paling mudah digunakan. Salah contoh yang paling sederhana ialah tepung belerang yang mampu meekan semua populasi serangga. Fumigan juga termasuk dalam salah satu formulasi salah satu contohnya Kloropikrin untuk Cryptotermes serta terdapat juga formulasi dalam bentuk umpan (baits). Perbedaan dari formulasi ini untuk membedakan spesialisasi terhadap jenis serangga-serangga tertentu, misalnya jenis Rayap Cryptotermes dapat dikendalikan dengan Dusting.
Insektisida dapat dibedakan menjadi jenis golongan organik dan anorganik. Insekstisida organik mengandung unsur karbon sedangkan insektisida anorganik tidak mengandung karbon. Insektisida organik umumnya bersifat alami, yaitu diperoleh dari makhluk hidup sehingga disebut insektisida hayati. Beberapa Insektisida dilihat dari jenisnya antara lain Insektisida sintetik, Insektisida sintetik merupakan Insektisida organik sintetik yang banyak dipakai dibagi-bagi lagi menjadi beberapa golongan besar. Selain ini ada juga Senyawa Organofosfat, Insektisida golongan ini dibuat dari molekul organik dengan penambahan fosfat. Insektisida sintetik yang masuk dalam golongan ini adalah Chlorpyrifos, Chlorpyrifos-methyl, Diazinon, Dichlorvos, Pirimphos-methyl, Fenitrothion, dan Malathion. Terdapat juga senyawa Organoklorin, Insektisida golongan ini dibuat dari molekul organik dengan penambahan klorin. Contoh-contoh insektisida golongan organoklorin adalah Lindane, Chlordane, dan DDT. Terdapat juga Karbamat, Insektisida golongan karbamat diketahui sangat efektif mematikan banyak jenis hama pada suhu tinggi dan meninggalkan residu dalam jumlah sedang. Terdapat juga Fumigan, Fumigan merupakan gas-gas mudah menguap yang dapat membunuh hama serangga. Selain jenis-jenis diatas terdapat juga Insektisida hayati, insektisida ini dikenala senyawa sintetik namun terdapat juga insektisida alami yang berasal dari bakteri, pohon maupun bunga. Beberapa contoh insektisida hayati seperti Silica (SiO2) merupakan insektisida anorganik yang bekerja dengan menghilangkan selubung lilin pada kutikula serangga sehingga menyebabkan mati lemas. Terdapat juga Asam Borat, insektisida ini dapat dipakai untuk menarik perhatian semut. Terdapat juga Pirethrum, Pirethrum adalah insektisida organik alami yang berasal dari kepala bunga tropis krisan. Terdapat juga Neem, Neem merupakan ekstrak dari pohon Neem (Azadirachta indica). Penggunaan Neem sebagai insektisida hayati dimulai sejak 40 tahun lalu. Dan Bakteri Bacillus thuringiensis, Bakteri ini memproduksi toksin Bt yang dapat mematikan serangga yang memakannya. Penggunaan jenis-jenis insektisida ini tentunya ada cara pemakaiannya.
Cara pemakaian (Application Methods) diantaranya penyemprotan, hal ini metode yang paling banyak digunakan. Pada umumnya 100-200 liter enceran insektisida per Ha. Paling banyak adalah 1000 liter/Ha sedang paling kecil 1 liter/Ha seperti pada ULV. Terdapat juga cara pemakaian Dusting hal ini untuk hama rayap kayu kering Cryptotermes, Duting sangat efisien bila dapat mencapai koloni karena racun dapat menyebar sendiri melalui efek perilaku trofalaksis. Selain Dusting terdapat juga cara penuangan atau penyiraman (Pour on) misalnya untul membunuh sarang (koloni) semut, rayap, serangga tanah di persemaian. Cara lain yang dapat digunakan adalah injeksi batang, dengan insektisida sistematik bagi ham batang, daun, penggerek dan lain-lain. Terdapat juga Dipping, cara ini dengan perendaman atau pencelupan seperti untuk biji atau benih dan kayu. Cara selanjutnya ada;ah Fumigasi, hal ini dengan cara penguapan, misalnya pada hama gudang atau hama kayu. Cara pemakaian insektisida selanjutnya adalah Impregnasi, metode ini dengan tekanan (Pressure) misalnya dalam pengawetan kayu. Cara pemakaian ini merupakan salah satu tahap untuk melumpuhkan atau mematikan organisme pengganggu. Dalam mematikan organisme serangga, insektisida meggunakan cara-cara seperti Insektisida yang menyerang lambung terlebih dahulu.
Insektisida mempunyai cara dalam mematikan atau melumpuhkan organisme pengganggu. Cara kerja insektisida diantaranya, Insektisida lambung atau perut, Insektida ini hanya mempunyai daya bunuh setelah lebih dahulu dimakan oleh serangga hama, karena bahan aktif atau racun akan bekerja dalam perut. Terdapat juga insektisida kontak, Insektisida ini akan meracun serangga hama apabila serangga hama ini menyentuh insektisida ini atau bagian tanaman yang disemprot dengan insektisida ini. Racun atau bahan aktif akan meresap ke dalam tubuh serangga melalui kulit luar, kemudian bekerja di dalam tubuh sehingga serangga akan mati. Selain insektisida kontak terdapat juga Insektisida sistematik, Insektisida ini dapat ditranslokasikan melalui jaringan tanaman. Serangga hama akan mati apabila menghisap atau memakan jaringan tanaman tersebut. Selain tiga kerja diatas terdapat juga Insektisida fumigan, Insektisida ini akan membunuh serangga apabila serangga menghisap bahan insektisida ini. Insektisida ini masuk ke tubuh serangga melalui sistem pernafasan. Dengan cara-cara diatas mampu meminimalisir organisme pengganggu tanaman pada hutan alam maupun hutan tanaman serta mampu memberikan manfaat yang jauh lebih berkualitas pada produktivitas yang dihasilkan.
</div>
KHOIRULhttp://www.blogger.com/profile/14577235522390459956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5623097675903672263.post-70472913248981464042013-03-30T19:42:00.004-07:002013-11-15T05:49:28.390-08:00Masa Bera<div style="text-align: justify;">
Hutan merupakan kawasan yang ditumbuhi tumbuh-tumbuhan yang didominasi oleh pepohonan dengan luasan tertentu. Masuknya kepentingan manusia seperti pengambilan hasil hutan karena tekanan penduduk untuk memenuhi kebutuhan ekonomi yang semakin besar, mengakibatkan pengambilan hasil hutan semakin intensif. Tentunya dengan semakin banyaknya penduduk yang tergantung pada hutan tidak menutup kemungkinan untuk semakin besarnya peluang kerusakan pada hutan dan hal inilah yang terjadi pada wajah hutan Indonesia. Dengan kegiatan yang tanpa sengaja dapat merusak hutan yang dilakukan oleh para penduduk didalam hutan seperti meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan, pembuatan arang di hutan, membuang puntung rokok sembarangan di hutan, dapat menyebabkan kerusakan hutan lebih jelasnya kebakaran hutan dan dengan adanya kebakaran hutan menyebabkan tanah menjadi kering dan tentunya dapat menyebabkan kekurangan air pada lahan yang terkena kebakaran.
Ketika tanah kekurangan air atau bahkan tidak ada kandungan air menyebabkan tanah memerlukan massa istirahat atau dengan kata lain tanah belum bisa ditanami apapun karena tanah masih belum mampu memberikan hara dan air untuk pertumbuhan tanaman dan masa inilah yang disebut dengan Masa Bera. Pada masa bero ini lahan tidak memberikan manfaat dan tentunya tidak dapat memproduksi apapun karena harus dalam masa pemulihan untuk menjadi sedia kala. Dengan adanya masa bero ini tentunya dapat menurunkan keanekaragaman tanah seperti unsur hara yang ada didalamnya hilang ssehingga akan menyebabkan penurunan kesuburan tanah dan pastinya akan berdampak pada produktivitas tanah. Lahan seperti ini tentunya harus ada pengatasan untuk memulihkannya kembali seperti sedia kala.
Sebagai tempat pengembalaan ternak merupakan salah satu cara untuk mempercepat peningkatan kesuburan tanah. Dengan adanya ternak yang dijemur atau mencari makan dilahan yang mengalami masa bero tentunya mereka akan mengeluarkan kotoran. Dan dari kotoron hewan inilah akan mampu menghasilkan pupuk kompos yang tanpa sengaja akan menjadikan lahan dalam masa bero akan pulih kembali seperti sedia kala dan tentunya akan meningkatkan kesuburan tanah. Pada waktu 2-4 bulan tanah masa bero dibiarkan dengan sendirinya dan tentunya dengan hunian ternak mampu meningkatkan lagi fungsi tanah akan tetapi belum bisa maksimal seperti sebelum adanya lahan yang rusak. Akan tetapi dengan adanya cuaca yang mendukung disaat terjadi masa bero seperti hujan menjadi salah satu faktor penentu cepatnya kesuburan dan fungsi tanah seperti sedia kala. Hal-hal diatas merupakan strategi manajemen lahan untuk memulihkan daya dukung tanah tersebut.
Dalam penelitian masa bera pada sistem agroforestri, Pengaruh langsung dari keberadaan tajuk dalam sistem agroforestri adalah luas naungan dan intensitas cahaya dalam sistem tersebut. Cahaya sebagai sumberdaya yang tak dapat disimpan sangat berpengaruh terhadap perkembangan tanaman semusim khususnya dalam bidang olah. Cahaya yang cukup memungkinkan bidang olah untuk menghadirkan komponen tanaman semusim, begitu sebaliknya. Menurut Suryanto (2005) keberhasilan sistem agroforestri sangat ditentukan dalam manajemen cahaya sehingga budidaya sistem agroforestri sama dengan budidaya cahaya sehingga hal yang terkait disini adalah kepadatan tajuk(Crown density) dan transparansi tajuk (Foliage transparancy). Kedua kunci ini sifatna saling berkebalikan yaitu apabila nilai kepadatan tajjuknya maka nilai transparansi tajuk akan turun dan begitu juga sebaliknya. Kecenderungan kepadatan tajuk yang berpengaruh terhadap kondisi bera dalam sistem agroforestri dapat disimpulkan dengan rumus Y = 0,747Ln(X) + 1,7899 dengan Y adalah kepadatan tajuk dan X adalah luas lahan. Pada berbagai situasi bera sangat nyata perbedaan status cahanyanya, sistem agroforstri semakin mengarah pada kondisi bera berat maka akan dicirikan dengan semakin rendahnya intensitas cahaya dan semakin ringan tingkat bera maka akan mempunyai intensitas cahaya yang lebih tinggi. Kecenderungan intensitas cahaya pada setiap model bera dapat disimpulkan dengan rums Y = 109386e^-1,3466X dengan Y adalah intensitas cahaya dan X adalah luas lahan.
Penelitian Nuripto dan Ginting (1996) pada masyarakat adat Benuaq di Kalimantan Timur melaporkan bahwa siklus masa bero atau masa mengistirahatkan lahan 1-2 tahun menghasilkan boaq yang merupakan suksesi pertama setelah masa tanam. Masa bero 5-10 tahun pada lahan disebut Klaka tuhaq yaitu suksesi yang ditandai hadirnya tanaman pioner berdiameter 20-30 cm, hingga mencapai bengkar atau hutan tua bila telah mencapai lebih dari 100 tahun.
Jika dalam hutan sekunder masa bera dapat diklasifikasikan berdasarkan umur hutan sekunder tersebut maka dapat dikelompokkan seperi dibawah ini yakni :
1. Hutan sekunder tua dengan masa bera 10-15 tahun
2. Hutan sekunder muda dengan masa bera 5-10 tahun
3. Hutan sekunder termuda dengan masa bera < 5 tahun.
</div>
KHOIRULhttp://www.blogger.com/profile/14577235522390459956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5623097675903672263.post-26473192223454003862013-03-30T19:39:00.003-07:002013-11-15T05:49:43.334-08:00“Perladangan Berpindah dan Perambahan Hutan”<div style="text-align: justify;">
Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai iklim tropis yang sangat menguntungkan bagi masyarakatnya dan bangsa Indonesia pada umumnya. Dari keuntungan ini masyarakat Indonesia sangat memanfaatkan sumberdaya alam yang ada di bangsa yang penuh dengan keanekaragaman hayati ini. Pemanfaatan sumberdaya alam (SDA) dibutuhkan suatu kearifan dan menjaga keseimbangan; pilihan yang lestari, untuk memenuhi kebutuhan sekarang maupun generasi mendatang. Dalam pemanfaatan sumberdaya alam seperti lahan pertanian diperlukan perencanaan dan penanganan yang tepat dan bertanggung jawab, agar lahan tersebut tidak terdegradasi dan tetap memberikan keuntungan. Degradasi lahan untuk tanah-tanah tropis umumnya disebabkan oleh erosi. Penanggulangan erosi telah banyak dilakukan dan dikembangkan melalui tekonologi-teknologi konservasi tanah dan air. Perladangan berpindah (shifting cultivation) merupakan satu diantara yang menerapkan teknologi konservasi dalam pertanian yang lebih berintegrasi dengan sistem alami.
Perladangan berpindah (Shifting cultivation) merupakan suatu sistem yang dibangun berdasarkan pengalaman masyarakat dalam mengolah lahan dan tanah yang dipraktikkan secara turun menurun. Pada umumnya di Kalimantan ada beberapa tahapan yang dilakukan sebelum melakukan perladangan berpindah diantaranya Internal meeting, tahapan ini merupakan tahap awal yang akan dilakukan pleh penduduk suatu daerah atau pemukiman. Mereka akan melakukan pertemuan untuk bermusyawarah untuk melakukan perladangan berpindah secara bersama-sama. Setelah menemukan mufakat tahapan kedua yaitu Eksternal meeting, pada tahapan ini mufakat suatu pemukiman akan melakukan pertemuan dengan pemukiman atau kampung lain untuk berdiskusi. Pada tahapan kedua ini dilakukan untuk menghindari overlapping area dan mencegah berbagai hal-hal yang tidak diinginkan dengan kampung tetangga. Tahapan selanjutnya yaitu upacara penanaman padi. Hal ini pada umumnya memerlukan sesajen sebagai persembahan pada penghuni ladang yang akan dibuat, hal ini terjadi karena mereka masih menganut kepercayaan mereka. Setelah tahapan ini selesai maka tahapan selanjutnya pembukaan lahan, pada tahapan ini kegiatan pembukaan areal hutan atau gunung dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat sesuai mufakat yang telah dilakukan sebelumnya. Tahapan selanjutnya pembakaran kawasan yang akan dijadikan lahan perladangan. Pembakaran pada umumnya dilakukan secara hati-hati oleh masyarakat agar api tidak merambah pada area atau hutan yang masih alami.tahapan selanjutnya yaitu penanaman, sebelum penanaman telah melakukan penaburan benih awal di tempat lain sehingga bibit siap di tanam.selanjutnya yaitu Maintenance, pada tahapan ini melu=iputi pembersihan rumput dan gulma lainnya agar pertumbuhan tanaman yang ditanam menjadi lebih baik. Pada tahapan selanjutnya yang selalu ditunggu oleh masyarakat perladangan berpindah yaitu panen dan pada umunya setelah panen masyarakat akan melakukan pesta. Setelah lahan area umurnya tua maka tahapan selanjutnyaakan ditanam pohon lokal seperti Shorea spp.
Untuk mengatasi pengaruh buruk pengolahan tanah, maka dianjurkan beberapa cara pengolahan tanah konservasi yang dapat memperkecil terjadinya erosi. Cara perladangan berpindah dengan :
1. Tanpa olah tanah (TOT), tanah yang akan ditanami tidak diolah dan sisa-sisa tanaman sebelumnya dibiarkan tersebar di permukaan, yang akan melindungi tanah dari ancaman erosi selama masa yang sangat rawan yaitu pada saat pertumbuhan awal tanaman. Penanaman dilakukan dengan tugal
2. Pengolahan tanah minimal, tidak semua permukaan tanah diolah, hanya barisan tanaman saja yang diolah dan sebagian sisa-sisa tanaman dibiarkan pada permukaan tanah
3. Pengolahan tanah menurut kontur, pengolahan tanah dilakukan memotong lereng sehingga terbentuk jalur-jalur tumpukan tanah atau dengan melintangkan pohon yang tidak terbakar (logs) dan alur yang menurut kontur atau melintang lereng. Pengolahan tanah menurut kontur akan lebih efektif jika diikuti dengan penanaman menurut kontur juga yang memungkinkan penyerapan air dan menghindarkan pengangkutan tanah.
Berbagai hasil penelitian, dengan dasar yang berbeda, akan menghasilkan suatu yang positif dan negatif. Beberapa contoh dampak dari perladangan berpindah diantaranya. Terjadi banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Hasil pengamatan di lapangan menunjukan bahwa hampir 100 % sungai yang terdapat pada pulau-pulau kecil mengalami penurunan debit air yang drastis, bahkan pada musim panas banyak sungai mengalami kekeringan. Selain itu pada musim hujan, selalu terjadi banjir dan erosi yang mampu mengikis dan mengangkut ribuan ton tanah permukaan ke sungai dan laut sehingga terjadi pendangkalan sungai dan gangguan ekosistem laut. Selain itu dampak dari perladangan berpindah ini adalah Terjadi penurunan drastis kesuburan tanah. Kondisi di lapangan menunjukan bahwa bekas-bekas areal berladang telah menjadi semak belukar ataupun padang alang-alang. Pada pulau-pulau kecil dengan kondisi ekosistem yang miskin vegetasi atau lahannya terbuka maka ketika musim hujan, banyak lapisan tanah permukaan yang terkikis dan hanyut, sehingga kondisi kesuburan tanah menjadi menurun. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi kesuburan tanah secara umum pada daerah-daerah terbuka berbeda 40 – 60 % terhadap lahan hutan primer. Tidak hanyai itu namun dapat Terjadi perubahan iklim dan yang paling drastis adalah kondisi iklim mikro dimana suhu meningkat rata-rata sebesar 1 – 3 oC dengan penurunan kelembaban relatif sebesar 5 – 10 %. Selain itu dari aspek iklim makro telah terjadi perubahan pola musim, dimana musim hujan dan musim panas sudah tidak konstan sesuai kalender musimnya. Dampak adanya perladangan berpindah selajutnya mampu menciptakan gangguan habitat satwa, dimana lebih disebabkan oleh perubahan kondisi vegetasi sebagai akibat perladangan berpindah dan hal ini berpengaruh signifikan terhadap habitat satwa. Akibatnya ekosistem hutan yang sebelumnya merupakan tempat makan, minum, bermain dan tidur menjadi terganggu, sehingga satwa cendrung bermigrasi ke tempat lain, ataupun memilih tetap bertahan dengan kondisi cover yang terganggu. Dan juga mampu menurunkan biodiversitas, yang secara umum disebabkan perladangan yang dilakukan dengan cara tebang habis dan bakar sehingga banyak spesies langka atau endemik juga ikut musnah. Sampai sejauh ini walaupun belum diteliti dampak perladangan terhadap kepunahan spesies, namun dari pendekatan Indeks Shannon-Wienner menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai keragaman spesies pohon sebesar 10 % dibandingkan hutan primer yang berada disekitar lokasi penebangan. Hal ini disebabkan beberapa spesies pohon toleran (kurang butuh cahaya) cenderung menghilang dari habitatnya sebagai akibat meningkatnya intensitas cahaya.
Beberapa cara mengatasi berbagai dampak yang disebabkan oleh perladangan berpindah diantaranya membuat pemerintah pusat maupun daerah untuk menangani permasalahan laju perladangan berpindah terlebih dahulu, agar dapat disusun perencanaan yang tepat dan terarah dalam rangka penanggulangannya. Karena apapun juga pemerintah telah diperhadapkan dengan realitas kondisi bahwa perladangan berpindah memiliki korelasi kuat dengan kerusakan ekosistem. Selanjutnya dapat juga dengan regulasi berupa peraturan daerah yang dapat mengatur tentang pelaksanaan dan pengendalian laju peningkatan praktek perladangan. Hal ini sangat penting agar para peladang dapat memahami secara jelas tentang batasan-batasan dan prosedur praktek perladangan yang menjamin kelestarian ekosistem. Selanjutnya sebagai konsekuensi dari adanya peraturan daerah berarti akan diatur pula sanksi-sanksi terhadap pelanggaran-pelanggaran yang mungkin terjadi sehingga praktek perladangan dapat dilakukan secara terkontrol. Cara lain dengan Pengembangan model agroforestry. Menurut teori bahwa perladangan berpindah hanya dapat diatasi dengan 3 model utama, yaitu pengalihan profesi peladang, pengembangan model pertanian menetap dan model agroforestry. Berdasarkan ke 3 model ini, bila dikaji lebih jauh ternyata bahwa model pengalihan profesi tidak berhasil karena persoalan budaya. Aktivitas berladang telah dianggap sebagai budaya yang diwariskan nenek moyang mereka. Selain itu pertanian menetap juga sulit untuk diterapkan karena membutuhkan modal (input) yang besar bagi penerapannya. Sementara itu model agroforestry nampaknya mudah dan sederhana untuk diaplikasi karena membutuhkan hanya sedikit modal, tetapi hutan yang akan terbentuk nanti selama masa bera adalah hutan yang nanti memiliki nilai ekonomi dan konservasi yang tinggi. Cara terakhir adalah peningkatan kapasitas sumberdaya manusia untuk mendukung aplikasi ke 3 model utama pengendalian perladangan diatas. Untuk itu pendidikan, training dan latihan bagi peladang untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sangat dibutuhkan bagi kerberhasilan pelaksanaan dari model yang ditawarkan nanti.
Realita telah menunjukkan bahwa kerusakan ekosistem hutan salah satu penyebabnya adalah perladangan berpindah. Terdapat banyak hutan alam telah berubah menjadi ladang bahkan pada pulau-pulau kecil tertentu, sudah tidak dijumpai hutan. Kebanyakan hutan hanya dijumpai dalam bentuk spot-spot hutan sekunder. Oleh karena itu maka tiada kata lain untuk melakukan langkah-langkah pengendalian hutan secara lestari agar generasi selanjutnya dapat melihat hutan yang dapat dimanfaatkan secara Sustainable.
</div>
KHOIRULhttp://www.blogger.com/profile/14577235522390459956noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5623097675903672263.post-65158584298971475462012-06-14T19:34:00.002-07:002012-06-14T19:34:20.800-07:00Goresan Pena MahasiswaMahasiswa. Sebuah prestise tersendiri yang memberikan kebanggaan bagi mereka yang menyandangnnya. Posisi tersebut memberikan ruang yang begitu luas untuk membuat sebuah perubahan besar. Kata “maha” sungguh luar biasa maknanya karena dari sisi jumlah hanya sedikit dari kelas sosial di masyarakat secara umum. Adalah sebuah konsekuensi logis dari masyarakat bahwa setiap mahasiswa harus memberikan kebermanfaatan yang lebih besar dari amal dan karya yang diciptakan. Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang mampu meluruskan bengkokknya peradaban negeri ini yang telah dikooptasi oleh para komprador-komprador busuk. Dengan nilai moral sebagai suatu garis pembeda, suara mahasiswa lebih murni untuk meneriakkan kepentingan rakyat.
Akan tetapi, fakta hari ini bahwa mahasiswa seolah kehilangan jati dirinya sebagai perubah dan penerus estafet perjuangan di bumi pertiwi. Sifat hedonis, opurtunis, matrealistis, individualis, dan apatis menjadikan mereka jauh dari kehidupan rakyat kecil yang notabene menunggu suatu perubahan dari kaum yang telah “tercerahkan”. Ironis, bahwa raja adil yang masyarakat tunggu sebagai pembawa perubahan tidak kunjung hadir. Tatakala kehidupan rakyat semakin sulit, mahasiswa seolah tidak hadir dalam ruang kehidupan mereka. Seakan ada garis pembeda antara mahasiswa dan rakyat kecil. Mahasiswa semakin eksklusif dan sulit dijangkau. Agen perubahan hanya narasi basa-basi yang menjadi romantisme sejarah masa lalu.
Adakah yang salah dari mahasiswa saat ini. Keperkasaan mahasiswa sebagai “agen perubah” seperti macan ompong yang kehilang pijakan. Mahasiswa hari ini sudah tidak memiliki kemampuan dalam membaca realitas sosial kehidupan masyarakat secara lebih dekat sehingga tidak ada lagi kemampuan dalam membuat gerakan-gerakan yang bersifat cerdas dan masif untuk membuat transformasi sosial. Mahasiswa menjadi mandul dalam hal ide dan gagasan produktif untuk mampu memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap masyarakat.
Pada titik ini, sebagai seorang mahasiswa penulis menyadari bahwa ada yang salah dari pola berfikir mahasiswa secara keseluruhan. Sistem yang ada menciptkan mahasiswa yang “cerdas” tetapi tidak “mencerdaskan”. Pola pikir pragmatis telah menyerang mahasiswa secara umum. Hal ini terlihat dari gejala mahasiswa yang fokus dengan nilai akademik tinggi dan lulus cepat kemudian bekerja dan dapat gaji yang tinggi. Tidak ada yang salah dari hal ini sejujurnya. Namun, di tengah kondisi bangsa yang sedang mangalami “kekacauan” dalam kerangka berfikir dan kehidupan sosial, ada tanggung jawab moral sebagai seorang mahasiswa untuk menjawab tantangan rakyat secara lebih konkrit. Dari awal berdirinya bangsa ini, mahasiswa merupakan garda terdepan dalam setiap perubahan arus zaman yang dilaluinya. Saat ini, ada beban peradaban yang diberikan rakyat kepada mahasiswa sebagai “kaum tercerahkan” untuk mengembalikan koridor kebangsaan pada jalur yang benar sesuai amanat konstitusi, kehidupan yang aman, rakyat yang cerdas dan sejahtera, serta keadilan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat tanpa terkecuali. Tentunya, sesuai dengan kapasitas dan kapabilatas yang dimiliki sebagai seorang mahasiswa.
Membangun Budaya Intelektualitas
Mahasiswa merupakan kaum cendekia yang memiliki konsepsi dan kapasitas intelektual yang mapan. Artinya, “kaum tercerahkan” harus memiliki kemampuan bernalar yang kuat dengan rasionalitas yang tinggi sehingga mampu membaca realitas sosial yang terjadi di sekitar mereka. Matanya harus tajam melihat potret buram dari kondisi kehidupan yang marginal. Telinganya lebih peka terhadap jeritan rakyat. Tangannya tidak pernah berhenti berbagi. Kakinya tidak putus melangkah untuk membangun peradaban yang lebih baik bagi ibu pertiwi.
Intelektualitas menjadi tidak bermakna apabila dikooptasi untuk sekedar “prestise” diri. Nilai intelektual hanya akan tereduksi semakin jauh ketika mahasiswa hanya mencari gelar akademik an sich. Masih banyak variabel masalah sosial yang menunggu jawaban dari kaum cendikia. Untuk memperkuat kemapanan intelektualitas dan menjaga ritme common sense terhadap kondisi sekitar, tradisi mahasiswa seperti membaca, menulis, dan berdiskusi perlu digerakkan kembali secara lebih masif di kalangan mahasiswa sehingga kampus tidak menjadi menara gading yang sulit untuk dijangkau.
Mahasiswa merupakan komponen dari bangsa ini yang sejak awal dipersiapkan untuk memperbaiki jalannya roda kebangsaan. Jangan menjadi seorang pemimpin yang ketika amanah hadir dihadapannya lari sebelum selesai karena tidak siap memimpin sejak awal. Setiap bangsa yang besar hadir dari sebuah kecintaan rakyatnya yang begitu membahana terhadap negaranya. Dalam konteks keindonesian, rasa kepedulian terhadap sesama merupakan langkah awal menuju pemerataan kehidupan masyarakat secara utuh menuju keadilan sosial yang dicita-citakan bersama.
Dalam konteks pergerakan mahasiswa, ada trilogi gerakan yang dapat dilakukan meliputi gerakan vertikal, horizontal, dan diagonal. Gerakan vertikal dilakukan untuk melakukan kontrol dan penyeimbang terhadap pemangku kepentingan terhadap paket kebijakan yang dimaksudkan untuk mengatur kehidupan publik secara lebih luas. Entitas mahasiswa memiliki posisi tawar yang kuat dalam mengembalikan kehidupan publik yang dieksploitasi kelompok kepentingan agar tetap berada pada koridor konstitusi sosial yang telah disepakati sejak awal negeri ini berdiri. Posisi mahasiswa sangat menguntungkan karena sebagai kalangan terdidik dapat disejajarkan intelektualitasnya dengan pemangku kepentingan sehingga dapat diterima, di sisi lain mahasiswa merupakan kalangan yang oleh sebagian besar masyarakat disimbolkan sebagai kelas sosial tersendiri yang mampu membuat sesuatu menjadi berbeda.
Secara mekanisme, substansi gerakan vertikal dimaksudkan untuk menganalisis kebijakan yang memarjinalkan kehidupan publik secara struktural. Instrumen gerakan yang digunakan oleh mahasiswa antara lain membuka ruang kajian dan focus group discussion (FGD) secara periodik dan intens, audiensi untuk meminta pandangan kepada stekholder terkait yang memiliki perspektif berbeda, lobi dan negoisasi kepada pemangku kebijakan, advokasi terhadap keresahan bersama yang disesuaikan dengan harapan rakyat yang lebih besar. Jika semua saluran tertutup, maka aksi massa merupakan jalan terakhir untuk mengingatkan pemerintah agar segera kembali pada koridor kebangsaan yang benar. Dalam melakukan gerakan mahasiswa harus mengedapankan nilai intelektualitas dalam mensetting target, cerdas secara sistem, dan elegan dari sisi cara sehingga efektifitas dan efisiensi gerakan tetap terjaga dengan baik.
Sebagai penutup, penulis bermaksud menyampaikan bahwa mahasiswa merupakan kelas terdidik yang aktualisasi dirinya sedang ditunggu publik yang lebih luas. Transformasi sosial adalah sebuah keniscayaan sejarah ketika kemiskinan, kejahatan, dan konflik masih menjadi problem sosial yang belum kunjung terselesaikan. Pada titik ini, mahasiswa merupakan ujung tombak perubahan dari struktur masyarakat yang termarginalkan oleh kebijakan kaum penguasa. Dengan kapasitas intelektualitas, moral, dan nilai kebenaran yang dijungjung tinggi oleh seorang mahasiswa, aliran semangat menuju transformasi sosial begitu memuncak memenuhi seluruh aliran darah sehingga menimbulkan keyakinan yang begitu mendalam bahwa perubahan itu masih ada. Di tangan mahasiswalah pada akhirnya transformasi sosial dibebankan untuk segera ditunaikan menjadi amal dan karya besar sejarah. Wahai mahasiswa Indonesia, mari membuat Ibu Pertiwi bangga karena memiliki kita sebagai anak zamannya. Berubah atau mati...KHOIRULhttp://www.blogger.com/profile/14577235522390459956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5623097675903672263.post-53926839388517474822012-05-18T05:33:00.003-07:002012-05-18T05:39:56.454-07:00WAHAI MAHASISWABangsa ini ternyata masih bermimimpi. Terlelap dalam kenyamanan status quo yang bangga dengan segala sumberdaya dan kebesaran potensinya. Reformasi seolah jalan ditempat, bahkan hampir mundur kebelakang. Perubahan hanya cerita usang yang lekang dipusara zaman. Bukan reformasi yang salah, tetapi kita sebagai anak zaman yang tidak mempersiapkan diri untuk membawa misi perubahan Indonesia yang lebih beradab. Semangat globalisasi membuat kita terjebak dalam kehidupan yang penuh dengan rutinitas, sehingga mandul dalam megejawantahkan tujuan berbangsa dan bernegara. Misi reformasi ternyata masih menjadi basa-basi. Semua masih terlena dalam romantisme reformasi semu. Sebagai sebuah bangsa yang besar, Indonesia mengalami disfungsi akut yang membuatnya sulit bergerak menuntaskan amanat reformasi........
Fakta hari ini, Indonesia masih tenggelam dalam peta global. Tingkat korupsi yang tinggi, jumlah penduduk miskin yang hampir mencapai 31 juta. akses pangan yang sulit dan harganya sungguh melangit. Pengangguran terbuka dan pemiskinan struktural masih menjerat kehidupan rakyat. Liberalisasi ekonomi terhadap sumberdaya yang menjadi hajat hidup orang banyak. Kue ekonomi hanya dinikamati kalangan atas, sedang kaum papa semakin menderita sejadi-jadinya. IPM ( Indeks Pembangunan Manusia ) yang rendah menyuratkan bahwa sebagai bangsa Indonesia masih belum siap bersaing dalam percaturan global. Penegakan hukum yang tebang pilih seakan menyadarkan seluruh elemen bangsa ini bahwa Ibu pertiwi masih bersusah hati. Ketika uang dan kekuasaan telah berafiliasi dengan kepentingan, maka dengan mudah hukum dapat dipermainkan....
Belum tuntasnya amanat reformasi menjadi tantangan seluruh anak bangsa untuk bersama-bersama menyelesaikannya. KAUM MUDA "BUKAN" PECUNDANG yang lari ketika perjuangan baru saja dimulai. Bapak reformasi telah mewariskan perubahan ini kepada kita sebagai anak reformasi. Sebagai kaum muda yang berintelektual tinggi, mahasiswa harus menjawab tantangan zaman dalam sebuah kerangka berfikir besar untuk kejayaan Indonesia. MIMPI hari ini adalah kennyataan HARI ESOK. Maka, bermimpilah untuk menciptakan karya terbaik bagi bumi pertiwi...
Wahai Mahasiswa !!!
SAATNYA BANGKIT DAN BERKARYA untuk INDONESIA.KHOIRULhttp://www.blogger.com/profile/14577235522390459956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5623097675903672263.post-18033835835007834172012-05-18T00:09:00.000-07:002012-05-18T00:26:19.701-07:00MENELUSURI HATI>Mencoba tersenyum walau sebenarnya hati menangis
>Mencoba tertawa walau rasanya ada rasa kecewa
>Mencobaka Tegar walau sebenarnya Hati kian Bergetar
Aku merasakan ini sudah agak lama, tapi yang benar-benar ku rasakan sekitar tiga harian ini.
KALIMAT DI ATAS, Pembuka gerbang hatimu untukku, akupun menyusuri ke dalam gerbang hatimu memasuki taman yang dipenuhi keindahan. Dalam perjalanan menuju rumah hatimu, akupun bercerita semuanya yang ada dalam hatiku yang tidak semuanya mengetahuinya kecuali Allah SWT dan aku sendiri. Dalam perjalanan aku selalu membisikkan kata hati dan perhatianku. Setapak demi setapak pintu rumah hatimu semakin nampak jelas, kau pun membisikkan kata hatimu tentang rasamu padaku pintu rumah hatipun terbuka untukku. Dalam rumah hati, kau pun memberi perhatian padaku dan kata-katamu bak mentari sejukkan hatiku, hal ini membuatku bahagia seperti insan yang gila akan cinta. Pintu demi pintu aku lalui dengan cumbu bisikan cintaku padamu seperti halnya sebuah kunci untuk membuka pintu selanjutnya.
Akhirnya sampailah pada pintu lub hatimu, kaupun menusukku dengan pedang pertanyaan yang sangat tajam, akupun berteriak kesakitan ternyata didalam ruang hati lub ada seseorang yang sangat spesial bagimu. Kaupun menyuruhku keluar rumah hatimu dari pintu belakang yang sangat tidak hormat dengan mengatakan maaf. Kaupun menemaniku keluar dari pintu belakang. Sampailah pada pintu keluar, akupun melihat jurang kesedihan yang sangat curam didalamnya terdapat banyak paku kesedihan yang sangat tajam, kau pun mendorongku dengan bisikanmu “Lupakan semuanya, lupakan kata-katamu didalam lingkup hatiku, Belajarlah melupakanku dan rasamu padaku”, hingga akupun terjatuh kedalam jurang kesedihan, jantung dan hatiku pun terkena paku kesedihan yang sangat tajam. Kaupun melontarkan beribu-ribu maaf, aku hanya terdiam dan tersenyum disaat jantung dan hatiku terkena paku kesedihan yang menancap dalam dadaku.
Hari demi hari aku lalui didalam jurang kesedihan, akupun belum bisa mencabut paku ditubuhku. Aku pun mendaki tebing jurang kesedihan yang sangat curam dengan rintihan air mata yang sangat deras, sekarang aku masih bisa mendaki setengah tinggi jurang kesedihan, masih setengah tinggi jurang kesedihan yang harus ku lalui dengan membawa paku kesedihan yang menancap ditubuhku. Yang jelas setelah keluar dari jurang kesedihan, aku akan menuju depan gerbang hatimu, akan tetapi aku harus melalui beribu-ribu mil hutan kesedihan yang menungguku. Tapi aku yakin pasti sampai pada tujuanku.
Esensi dari cerita ini: CINTA SEJATI yang membuatku sabar dan tak mampu marah serta terus mendorongku untuk terus BANGKIT, BANGKIT DAN BANGKIT !!!
By : Muhammad Khoirul Mufid.
Bogor, 17 Mei 2012. Jam 22:43…….KHOIRULhttp://www.blogger.com/profile/14577235522390459956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5623097675903672263.post-11678605807508254742012-05-16T07:49:00.003-07:002012-05-16T07:49:44.994-07:00Menggapai Cinta SejatiMenggapai Derap Cinta Sejati Tak semudah yang aku Bayangkan,,,
Banyak Rintangan yang Menghadang,,,
Janganlah Menyerah meskipun SERPIHAN hatimu BERSERAKAN tak Beraturan,,,
KUMPULKAN Serpihan Hatimu dan Teruslah Bangkit dari Kesenjangan Cintamu,,,
Tidak Peduli Berapa kali Kamu Jatuh Dari perjalanan Cintamu,,,
Yang Patut Kamu Pedulikan Berapa Kali Kamu BANGKIT dari Kesenjangan Cintamu,,,
YAKINLAH !!! PERJUANGAN Tanpa Henti akan Melahirkan Sesuatu Yang Sangat ISTIMEWA...
By : Muhammad Khoirul Mufid.
Bogor, 16 Mei 2012 jam 15:49 ...........KHOIRULhttp://www.blogger.com/profile/14577235522390459956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5623097675903672263.post-70939789515586122702012-05-09T21:40:00.001-07:002012-05-09T21:40:23.229-07:00Foto Narzis<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN9-6UqsRcbXFTcglfUFjrvA_x1M26FhoFyzV8OBbE4JgUEpQKQd3ECKTIH7p1RrNBcReKEo4dOXrkpn0POnzuPodz3_ZYfbwFMnPWbSdWhht9-xeZdPPgOX4jPCNac9_X6YL8039Io9g/s1600/eRoL.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN9-6UqsRcbXFTcglfUFjrvA_x1M26FhoFyzV8OBbE4JgUEpQKQd3ECKTIH7p1RrNBcReKEo4dOXrkpn0POnzuPodz3_ZYfbwFMnPWbSdWhht9-xeZdPPgOX4jPCNac9_X6YL8039Io9g/s320/eRoL.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaTDx27_f899xjV6uNcmb3HS4ynN2J_X-1A-r1r6CzDNGC3KmZRfHHvQ9ehJqjMPwP2DGnelFV7NsEQnJeGLYmjG3Sav6n6WsXtTYUrKXvmSjls24Ab2xEcaWF4Ss831w04a21LO3JKiI/s1600/DSC00819.JPG" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="320" width="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaTDx27_f899xjV6uNcmb3HS4ynN2J_X-1A-r1r6CzDNGC3KmZRfHHvQ9ehJqjMPwP2DGnelFV7NsEQnJeGLYmjG3Sav6n6WsXtTYUrKXvmSjls24Ab2xEcaWF4Ss831w04a21LO3JKiI/s320/DSC00819.JPG" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtb8OJOsid92Kb7HAlXVnfVfnieQHSgtH2ZvRi2Th-xQ9tRavv5oRRfYwu5n-BCyXpNv83SXEH3GUEiSIUz1Bp7WJvJiZBe7vbKubFqDSehVe5-qUxdroxCu9FenVnggsxcekkVPGR8wY/s1600/FILE0186.JPG" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="180" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtb8OJOsid92Kb7HAlXVnfVfnieQHSgtH2ZvRi2Th-xQ9tRavv5oRRfYwu5n-BCyXpNv83SXEH3GUEiSIUz1Bp7WJvJiZBe7vbKubFqDSehVe5-qUxdroxCu9FenVnggsxcekkVPGR8wY/s320/FILE0186.JPG" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNuCRj536V9oxZaTKxE9dDGQvodDNFCOmdJ9VNJibpt2F6mQ5AT6U_Kt4L9uw7RYbj49BQPEnQVHOWuFWZHohDKbjtb79te530g3pPYmNs7QovsEYaTeHff8GUnqzdhdvJhlVE40rbToQ/s1600/%2524m%2521l31070.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNuCRj536V9oxZaTKxE9dDGQvodDNFCOmdJ9VNJibpt2F6mQ5AT6U_Kt4L9uw7RYbj49BQPEnQVHOWuFWZHohDKbjtb79te530g3pPYmNs7QovsEYaTeHff8GUnqzdhdvJhlVE40rbToQ/s320/%2524m%2521l31070.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi4oebTRzvagOjWaIZJ-QBmADHVhVlDyxrpVd4eWOLMHEWHXf9aRJ331ECdpeAC43i87jZ54PHTvjklbg4P-fDsIbA0mAIiG4X5IUi9ly0L2m5ZVgXBJ-1XwTadkGVlm0lEnUsTH6822E/s1600/kemenag.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi4oebTRzvagOjWaIZJ-QBmADHVhVlDyxrpVd4eWOLMHEWHXf9aRJ331ECdpeAC43i87jZ54PHTvjklbg4P-fDsIbA0mAIiG4X5IUi9ly0L2m5ZVgXBJ-1XwTadkGVlm0lEnUsTH6822E/s320/kemenag.jpg" /></a></div>KHOIRULhttp://www.blogger.com/profile/14577235522390459956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5623097675903672263.post-49326323552162034472011-08-08T21:16:00.000-07:002011-08-08T21:17:15.736-07:00PERTANIAN JEMBERKabupaten Jember dengan luas wilayah ± 3.293,34 Km persegi, mempunyai potensi besar untuk berkembang menjadi kota raya. Tanahnya yang subur menjadikan kota di belahan timur Jawa Timur ini dikenal sebagai daerah agraris dan penghasil berbagai komoditas pertanian, hortikultura dan perkebunan. Dari segi topografi, sebagian Kabupaten Jember di wilayah selatan merupakan dataran rendah yang relatif subur untuk pengembangan tanaman padi dan tanaman pangan lainnya. Secara keseluruhan wilayah Kabupaten Jember memiliki curah hujan yang relatif cukup, yaitu antara 1.471 mm – 3.767 mm pertahun.
<br />Dengan demikian Kabupaten Jember merupakan daerah subur untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Karena itu wajar, kalau setiap tahun Kabupaten Jember mengalami surplus beras hingga mencapai 200 ribu ton.Untuk masa mendatang Jember mencoba untuk mengembangkan tanaman impor, seperti Buah Naga Merah (Dragon Fruit) dan Cabe Jepang (Bullnose Pepper).
<br />Selain sebagai daerah produsen beras, wilayah Jember bagian utara yang topografinya berbukit -bukit dan bergunung-gunung, relatif baik untuk perkembangan tanaman keras dan tanaman perkebunan lainnya. Produksi unggulan perkebunan andalan Jember yakni komoditi tembakau. Tanaman ini telah lama mengakar hampir diseluruh kawasan di Kabupaten Jember, sehingga wajar dalam pengembangannya selalu menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Jember.
<br />Meski persoalan pertembakauan dari tahun ketahun selalu sama dan tergolong klasik, dimana harga jual dipasaran sangat bergantung pada pihak pabrikan (pabrik rokok). Maka agar para petani tembakau Jember tidak selalu pada pihak yang dirugikan, berbagai upaya dan terobosan terus dilakukan. Salah satunya Pemerintah Kabupaten Jember berusaha menjembatani dua kepentingan antara petani dengan pengusaha tembakau dengan konsep kemitraan. Melalui potensi tanaman tembakau ini , Kabupaten Jember telah lama terkenal dan melegenda sebagai “Kota Tembakau” sebagai salah satu daerah produsen dan penghasil tembakau terbesar dengan produk yang berkualitas. Tidak hanya di pasar nasional, bahkan telah lama kota Jember dikenal dibeberapa Negara Eropa seperti Bremen – Jerman.
<br />Kabupaten Jember bakal menjadi pusat pengembangan tanaman jati terbesar di Indonesia. Ini setelah Pusat Penelitian (Puslit) Kopi dan Kakao Indonesia Jember berhasil mengembangkan Laboratorium Kultur Jaringan, untuk mengembangakan budidaya tanaman jati. Dengan tekhnologi baru ini, pusat penelitian yang berpusat di Jember ini tidak hanya mengembangkan varietas baru dan lebih unggul untuk tanaman kopi dan kakao saja, tetapi berkembang untuk tanaman jati.
<br />
<br />KHOIRULhttp://www.blogger.com/profile/14577235522390459956noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5623097675903672263.post-30843307211919471692010-08-12T07:34:00.000-07:002010-08-12T07:36:19.861-07:00Jabir Ibnu Hayyan , Ilmuan Islam Peletak Dasar Kimia ModernTak salah bila dunia mendapuknya sebagai bapak ki mia modern. Ahli kimia Mus lim terkemuka di era kekhalifahan yang dikenal di dunia Barat dengan pang gilan Geber itu memang sangat fenomenal. Betapa tidak, 10 abad se be lum ahli kimia Barat bernama John Dal ton (1766-1844) mencetuskan teori mo lekul kimia, Jabir Ibnu Hayyan (721M – 815 M) telah menemukannya di abad ke-8 M.<br />Hebatnya lagi, penemuan dan eksperimennya yang telah berumur 13 abad itu ternyata hingga kini masih tetap dijadikan rujukan. Dedikasinya dalam pengembangan ilmu kimia sungguh tak ternilai harganya. Tak heran, jika ilmuwan yang juga ahli farmasi itu dinobatkan sebagai renaissance man<br />(manusia yang mencerahkan).<br />Tanpa kontribusinya, boleh jadi ilmu kimia tak berkembang pesat seperti saat ini. Ilmu pengetahuan modern sungguh telah berutang budi kepada Jabir yang dikenal sebagai seorang sufi itu. Jabir telah menorehkan sederet karyanya dalam 200 kitab. Sebanyak 80 kitab yang ditulisnya itu mengkaji dan mengupas seluk-beluk ilmu kimia. Sebuah pencapaian yang terbilang amat prestisius.<br />Itulah sebabnya, ahli sejarah Barat, Philip K Hitti dalam History of the Arabs berujar, ‘’Sesudah ilmu kedokteran, astronomi, dan matematika, bangsa Arab juga memberikan sumbangan yang begitu besar di bidang kimia.’‘ Penyataan Hitti itu merupakan sebuah pengakuan Barat terhadap pencapaian yang telah ditorehkan umat Islam di era keemasan.<br />Sejatinya, ilmuwan kebanggaan umat Islam itu bernama lengkap Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan. Asal-usul kesukuan Jabir memang tak terungkap secara jelas. Satu versi menyebutkan, Jabir adalah seorang Arab. Namun, versi lain menyebutkan ahli kimia kesohor itu adalah orang Persia. Kebanyakan literatur menulis bahwa Jabir terlahir di Tus, Khurasan, Iran pada 721 M.<br />Saat terlahir, wilayah Iran berada dalam kekuasaan Dinasti Umayyah. Sang ayah bernama Hayyan Al-Azdi, seorang ahli farmasi berasal dari suku Arab Azd. Pada era kekuasaan Daulah Umayyah, sang ayah hijrah dari Yaman ke Kufah, salah satu kota pusat gerakan Syiah di Irak. Sang ayah merupakan pendukung Abbasiyah yang turut serta menggulingkan Dinasti Umayyah.<br />Ketika melakukan pemberontakan, Hayyan tertangkap di Khurasan dan dihukum mati. Sepeninggal sang ayah, Jabir dan keluarganya kembali ke Yaman. Jabir kecil pun mulai mempelajari Alquran, matematika, serta ilmu lainnya dari seorang ilmuwan bernama Harbi Al-Himyari.<br />Setelah Abbasiyah menggulingkan kekuasaan Umayyah, Jabir memutuskan untuk kembali ke Kufah. Di kota Syiah itulah, Jabir belajar dan merintis karier. Ketertarikannya pada bidang kimia, boleh jadi lantaran profesi sang ayah sebagai peracik obat. Jabir pun memutuskan untuk terjun di bidang kimia.<br />Jabir yang tumbuh besar di pusat peradaban Islam klasik itu menimba ilmu dari seorang imam termasyhur bernama Imam Ja’far Shadiq. Selain itu, ia juga sempat belajar dari Pangeran Khalin Ibnu Yazid. Jabir memulai kariernya di bidang kedokteran setelah berguru pada Barmaki Vizier pada masa kekhalifahan Abbasiyah berada dibawah kepemimpinan Harun Ar-Rasyid.<br />Sejak saat itulah, Jabir bekerja keras mengelaborasi kimia di sebuah laboratorium dengan serangkaian eksperimen. Dalam karirnya, ia pernah bekerja di laboratorium dekat Bawwabah di Damaskus. Salah satu ciri khasnya, ia mendasari eksperimen-eksperimen yang dilakukannya secara kuantitatif. Selain itu, instrumen yang digunakan dibuat sendiri, menggunakan bahan berasal dari logam, tumbuhan, dan hewani. ‘’Saya pertama kali mengetahuinya dengan melalui tangan dan otak saya, dan saya menelitinya hingga sebenar<br />mungkin, dan saya mencari kesalahan yang mungkin masih terpendam.’‘ Kalimat itu kerap dituliskan Jabir saat mengakhiri uraian suatu eksperimen yang telah dilakukannya.<br />Setelah sempat berkarier di Damas – kus, Jabir pun dikabarkan kembali ke Kufah. Dua abad pasca-berpulangnya Jabir, dalam sebuah penggalian jalan telah ditemukan bekas laboratorium tempat sang ilmuwan berkarya. Dari tempat itu ditemukan peralatan kimianya yang hingga kini masih mempesona serta sebatang emas yang cukup berat.<br />Begitu banyak sumbangan yang telah dihasilkan Jabir bagi pengembangan kimia. Berkat jasa Jabir-lah, ilmu pengetahuan modern bisa mengenal asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, asam asetat, tehnik distilasi, dan tehnik kristalisasi. Jabir pulalah yang menemukan larutan aqua regia (dengan menggabungkan asam klorida dan asam nitrat) untuk melarutkan emas.<br />Keberhasilan penting lainnya yang dicapai Jabir adalah kemampuannya mengapli kasi kan pengetahuan me ngenai kimia ke dalam proses pembuatan besi dan logam lainnya, serta pencegahan karat. Ter nyata, Jabir jugalah yang kali pertama mengaplikasikan penggunaan mangan dioksida pada pembuatan gelas kaca.<br />Adalah Jabir pula yang pertama kali mencatat tentang pemanasan anggur akan menimbulkan gas yang mudah terbakar. Hal inilah yang kemudian memberikan jalan bagi Al-Razi untuk menemukan etanol.<br />Selain itu, Jabir pun berhasil menyempurnakan proses dasar sublimasi, peng uapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan<br />kapur, penyulingan, pencelupan, pemurnian, sematan (fixation), amalgamasi, dan oksidasi-reduksi. Apa yang dihasilkannya itu merupakan teknikteknik kimia modern.<br />Tak heran, bila sosok dan pemikiran Jabir begitu berpengaruh bagi para ahli kimia Muslim lainnya seperti Al-Razi (9 M), Tughrai (12 M) dan Al-Iraqi (13 M). Tak cuma itu, buku-buku yang ditulisnya juga begitu besar pengaruhnya terhadap pengembangan ilmu kimia di Eropa. Jabir tutup usia pada tahun 815 M di Kufah.<br />Sumber, RepublikaKHOIRULhttp://www.blogger.com/profile/14577235522390459956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5623097675903672263.post-76829001875999177452010-08-10T07:17:00.000-07:002010-08-10T07:18:40.945-07:00Kejahatan Yang SempurnaKejahatan yang Sempurna<br /><br />Penyangkalan atas fakta atau memindahkan makna dari fakta telah menjadi tren dalam pentas kasus di negeri ini. Kasus-kasus sidang penyuapan jaksa, dugaan pelecehan seksual, dan konspirasi pembunuhan berjalan sangat rumit dan berlika-liku.<br /><br />Pertanyaannya, masih adakah kebenaran? Selalu ada fakta dan bukti yang gugur meski jelas dari pemikiran awam bahwa fakta itu mengandung kebenaran. Kita juga melihat, adagium utopis ”kejahatan yang sempurna” (perfect crime) benar-benar ada.<br /><br />Kejahatan sempurna bukan epos tentang penjahat yang tidak pernah tertangkap penegak hukum dan mempertanggungjawabkannya dengan menjalani hukuman. Kejahatan sempurna adalah kejahatan terorganisasi dan dilakukan oleh pengambil keputusan dari institusi legal. Institusi yang rentan untuk melakukannya adalah aparatus negara.<br /><br />Pembeda utama antara mafia dan aparat negara adalah soal legalitas. Dari sisi di mana pembuat dan pelaksana hukum berdiri, sebuah organisasi mafia adalah ilegal dan melanggar hukum.<br /><br />Sophistokrat<br /><br />Bagaimana jika aparat negara menjadi penjahat? Dengan kekuasaannya, mereka akan meyakinkan publik bahwa semua tuduhan yang dialamatkan kepada mereka adalah keliru. Mereka akan menjadi sophistokrat.<br /><br />Plato dalam Republic menggambarkan sophist sebagai a sort of wizard atau seorang imitator hal paling nyata. Mereka bukan produsen kebenaran meski amat memahami diktum kebenaran. Mereka hanya memberi kesan kebenaran itu sendiri (Phaedrus, 275b, 276a).<br /><br />Kecanggihan dalam memanipulasi dan selalu mempertanyakan kebenaran membuat kabur hubungan fakta dan kebenaran. Jika kita terbius keyakinan bahwa segala sesuatu tentang fakta adalah ilusi, mereka berhasil. Kebenaran lalu menjadi soal yang bisa dinegosiasikan.<br /><br />Orang-orang sophis selalu berbicara tentang hantu, pengingkaran, dan penolakan dengan mempertanyakan kembali. Kecanggihan mereka seperti setan yang memainkan simulasi yang selalu ada di ruang samar-samar dan meyakinkan, sebuah kesalahan adalah hal paling benar (Deleuze, 1994:127).<br /><br />Di berbagai ruang, institusi di republik ini telah dipenuhi sophistokrat. Mereka mempunyai lingkaran dengan berbagai profesi yang sejatinya hanya kamuflase. Semakin banyak hal yang secara faktual benar lalu menjadi lenyap dan berganti makna. Demikian juga dengan argumentasi yang mereka bangun akan dengan mudah dipercayai meski tidak masuk akal.<br /><br />Apakah rakyat dan publik harus disalahkan karena membiarkan mereka berjaya? Tidak mudah menjawabnya karena mereka menguasai instrumen kekuasaan. Letak kehebatan para sophistokrat adalah kepiawaian melakukan dekonstruksi atas usaha-usaha meletakkan fondasi bagi konsensus kebenaran dan norma- norma moral di atas tatanan hukum dan politik. Prestasi besar mereka adalah membuat kebenaran menjadi hal yang seolah-olah benar.<br /><br />Konsensus kebenaran<br /><br />Sulitkah menentukan kebenaran? Filsuf Giambatista Vico (1965) memercayai, sensus communis (common sense) merupakan awal yang baik untuk menjelajah kebenaran dan menjadi dasar bagi konsep kebijaksanaan. Namun, yang kini terlihat adalah perlombaan seni berbicara (retorika) daripada menyatakan hal yang sesungguhnya (right thing).<br /><br />Kebenaran sendiri terlalu paradoksal dan dilematis diperdebatkan. Akan tetapi, kita harus menyetujui tatanan kebenaran. Konsensus kebenaran harus diletakkan di aras kepentingan publik dan persepsi mereka atas kondisi politik dan hukum yang moralis.<br /><br />Kebenaran publik tentu menjadi sesuatu yang lebih tinggi daripada kebenaran sektarian meski kebenaran publik bisa berubah seiring waktu.<br /><br />Kita dihadapkan persoalan yang belum terselesaikan oleh agenda demokratisasi pasca-Orde Baru. Pelembagaan civil society yang belum kuat merupakan sebab gagalnya konsolidasi sipil untuk meletakkan batas-batas moralitas yang haus dipenuhi penyelenggara negara.<br /><br />Perubahan dalam internal institusi, baik eksekutif, legislatif, yudikatif, maupun konstitutif, cenderung berjalan tanpa kontrol. Yang tampak adalah diorama pertarungan antarkeluarga gajah dan masyarakat menjadi pelanduk yang hampir mati di tengah arena mereka.<br /><br />Bagaimana melakukan model pelembagaan konsensus? Setidaknya ada tiga hal penting.<br /><br />Pertama, memulihkan agenda penguatan civil society yang bisa mengelola perbedaan kepentingan dari berbagai kelompok di dalamnya. Jaminan negara atas perbedaan pendapat harus ditepati. Dalam pembuatan regulasi, hak-hak konstitusional warga atas kebebasan dan pertanggungjawaban harus dikedepankan.<br /><br />Kedua, membangun mekanisme keseimbangan kekuasaan dan saling kontrol antarinstitusi negara. Tidak boleh ada institusi yang mempunyai kewenangan lebih besar dari yang lain. Masing-masing harus mempunyai kewenangan sebagai eksekutor. Hal yang penting adalah membuat mekanisme yang mampu meniadakan tawar-menawar antarinstitusi negara dalam rangka membela kepentingan yang bersifat pribadi masing-masing.<br /><br />Ketiga, meletakkan landasan normatif bangsa dan negara sebagai acuan yang selalu mempunyai relevansi bagi kinerja institusi negara dan bisa dijadikan pegangan. Semangat kebenaran yang berlaku universal bisa menjadi pegangan informal. Hal itu menjelma menjadi suara hati dari nurani yang amat menentukan pilihan-pilihan politiknya.<br /><br />Para sophistokrat adalah aktor kejahatan yang sempurna. Jangan sampai mereka membuat negara dengan segenap institusinya sebagai panggung dari sandiwara perdebatan tanpa usai. Sementara rakyat hanya menjadi penonton yang harus membayar mahal untuk pementasan yang sama sekali tidak bermutu.<br /><br /><br />Kompas (25/06/2008)KHOIRULhttp://www.blogger.com/profile/14577235522390459956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5623097675903672263.post-54161795494196859642010-08-10T07:02:00.000-07:002010-08-10T07:04:20.462-07:00Sungai Eufrat dalam Hadits<br /><br />Daripada Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw bersabda: “Tidak terjadi hari kiamat itu sehingga Sungai Eufrat menjadi surut airnya sehingga ternampak sebuah gunung daripada emas. Ramai orang yang berperang untuk merebutkannya. Maka terbunuh sembilan puluh sembilan daripada seratus orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat berkata “mudah-mudahan akulah orang yang terselamat itu”.”<br />Di dalam riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah bersabda: “Sudah dekat suatu masa di mana sungai Eufrat akan menjadi surut airnya lalu ternampak perbendaharaan daripada emas, maka barangsiapa yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun daripada harta itu.”<br />Segera sungai Eufrat akan memperlihatkan kekayaan (gunung) emas, maka siapa pun yang berada pada waktu itu tidak akan dapat mengambil apa pun darinya. (HR Bukhari)<br />Sungai itu (Eufrat) akan memperlihatkan sebuah gunung emas (di bawah sungai itu). (Abu Daud)KHOIRULhttp://www.blogger.com/profile/14577235522390459956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5623097675903672263.post-88536617916231754012010-08-10T06:52:00.000-07:002010-08-10T07:01:02.633-07:00ROKOKROKOK<br /><br /><br />Majelis Ulama Indonesia baru-baru ini mengeluarkan fatwa penting mengenai haramnya merokok. Fatwa ini menimbulkan kontroversi banyak pihak, satu sisi mendukung tentang haramnya rokok dari sisi medis, sedangkan yang di seberang menolak karena memandangnya bahwa fatwa tersebut belum urgent dan bisa mengancam industri rokok yag ada di daerah dan tentu berpotensi menambah pengangguran terbuka yang ada di Indonesia.<br /><br />Lain hal, LBM NU Jateng dan PCNU Jepara pada 1 September 2007. Mubahatsah atau pembahasan yang diikuti sekitar 100 kiai dari wilayah Jateng memutuskan bahwa PLTN Muria hukumnya haram, mengingat dampak negatifnya lebih besar daripada dampak positifnya.<br /><br />Lalu apa hubungan antara rokok dengan PLTN diatas? Keduanya difatwakan haram oleh ulama, meskipun masih mengundang kontroversi. Terlepas dari fatwa para ulama tersebut, sekarang kita akan membandingkan tingkat bahaya antara rokok dengan PLTN dilihat dari radioaktifitasnya.<br /><br />Jika kita merujuk data dari US Departmen of Health, Division of Radiation Protection yang dikeluarkan tahun 2002, sinar kosmis menghasilkan dosis 26 mrem/tahun. Radioisotop di permukaan bumi mengandung 29 mrem/tahun. Gas Radon di Atmosfer mengambil kontribusi sebesar 200mrem/tahun. Dalam tubuh manusia pun memancarkan radiasi (dari Karbon - 14 dan Kalium - 40 ) sebesar 40 mrem/tahun. Sinar X untuk diagnosa kesehatan memberikan andil 39 mrem/tahun. Sedangkan aktivitas kedokteran nuklir lainnya memberikan 14mrem/tahun. Instrumen elektronik seperti TV, komputer memberikan 11 mrem/tahun. Dan sisa ledakan nuklir (fall out), reaktor nuklir, pesawat terbang memberikan 1 mrem/tahun. Sehingga total dosis yang diterima tiap manusia di AS secara rata-rata adalah 361 person mrem/tahun atau 0,3 person rem/tahun (1 rem = 1.000 mrem). Hal ini dipenuhi dengan syarat yang bersangkutan tidak merokok.<br /><br />Sebagai catatan, PLTN dengan daya 1.000 MWatt menghasilkan dosis radiasi mencapai 4,8 person rem/tahun. Namun pemerintah AS membatasi agar pekerja PLTN dan sektor nuklir lainnya hanya menerima dosis maksimum sebesar 100 person mrem/tahun saja. Sementara dalam PLTU dengan daya 1.000 MWatt dengan tingkat radiasi 100 kali lebih besar (yakni 490 person rem/tahun), belum ditemui ada kebijakan yang sama.<br /><br />Sedangkan untuk rokok ternyata diketahui mengandung Radioisotop Polonium-210. Ini akan menambahkan dosis ekivalen sebesar 29,1 person rem/tahun untuk manusia perokok. Dan akan didapatkan dalam jaringan epitel paru-parunya dosis sebesar 6,6 - 40 person rem/tahun. Sementara pada bronchiolus-nya sebesar 1,5 person rem/tahun.<br /><br />Rokok ternyata tidak hanya mengandung polonium (210Po) namun juga timbal (210Pb), yang keduanya termasuk dalam kelompok radionuklida dengan toksik sangat tinggi. Po-210 adalah pemancar radiasi- α, sedangkan Pb-210 adalah pemancar radiasi-ß. Kedua jenis radiasi tersebut, terutama radiasi- α berpotensi untuk menimbulkan kerusakan sel tubuh apabila terhisap atau tertelan. Kejadian kanker paru pada perokok pun belakangan ditengarai lebih disebabkan oleh radiasi-α & bukan diakibatkan karena tar dalam tembakau.<br /><br />Lalu, bagaimana bisa 210Po & 210Pb bisa sampai di rokok? Ternyata tanah, sebagai tempat tumbuh tanaman tembakau- bahan utama rokok, mengandung radium (226Ra). Radium ini adalah atom induk yang nantinya dapat meluruh dan dua di antara sekian banyak unsur luruhannya adalah 210Po & 210Pb. Melalui akar, 210Po & 210Pb pun terserap oleh tanaman tembakau. Hal ini bisa diperparah dengan penggunaan pupuk fosfat yang mengandung kedua unsur tersebut. Tentu saja ini menambah konsentrasi 210Po & 210Pb dalam tembakau.<br /><br />Mekanisme lain dan yang utama, adalah lewat daun. Po-210 & Pb-210 terendapkan pada permukaan daun tembakau sebagai hasil luruh dari gas radon (222Rn) yang berasal dari kerak bumi & lolos ke atmosfer. Daun tembakau memiliki kemampuan tinggi untuk menahan & kemudian mengakumulasi 210Po & 210Pb karena adanya bulu-bulu tipis ~yang disebut trichomes~ di ujung-ujungnya.<br /><br />Meski aktivitasnya cukup rendah (3 - 5 mili Becquerel/batang) - dibandingkan dengan ambang batas dosis mematikan Polonium-210 untuk manusia berbobot 80 kg yakni sebesar 148 juta Becquerel (4 mili Curie). Namun aktivitas merokok membuat Polonium-210 terhirup dan terdepositkan ke dalam paru-paru tanpa bisa diekskresikan secara langsung oleh tubuh mengingat sifatnya sebagai logam berat dan memiliki sifat kimiawi mirip Oksigen sehingga tidak bisa diikat oleh CO2 maupun ion HCO3- (kecuali ada perlakuan khusus dengan meminum pil EDTA misalnya, itupun diragukan apa bisa melakukan Polonium removal di paru-paru).<br /><br />Jika diasumsikan perokok yang bersangkutan mengkonsumsi rata-rata 2 bungkus rokok/hari selama lima tahun tanpa terputus, akumulasi Polonium-210 nya sudah cukup mampu menghasilkan perubahan abnormal pada alvoeli. Dan jika konsumsi terus berlanjut tanpa terputus, maka dalam masa 10 - 15 tahun sejak awal menjadi perokok, perokok yang bersangkutan sudah sangat berpotensi menderita kanker paru-paru, seperti nampak pada penelitian di Brazil (berdasarkan tembakau setempat). Jika konsumsi dikurangi menjadi 1 bungkus rokok/hari tanpa terputus, maka baru dalam 25 - 30 tahun kemudian potensi menderita kanker paru-paru mulai muncul.<br /><br />Jadi jika pekerja sektor nuklir mendapatkan radiasi 100 person mrem/tahun. Mereka yang bekerja di PLTU dan mereka yang merokok menerima paparan radiasi berkali-kali lipat lebih besar. Jadi wajar saja jika banyak mereka yang mati karena radiasi akibat rokok atau PLTU dibanding para pekerja dalam sektor nuklir.<br /><br />Dan jika kita ingin lebih ekstrim lagi, sebenarnya para warga Semenanjung Muria (Kudus -Pati - Jepara), dimana disana banyak terdapat industri rokok dan juga beberapa PLTU, sebenarnya sudah menkonsumsi radiasi jauh-jauh hari bahkan sebelum PLTN dibangun.<br /><br />Dari Berbagai SumberKHOIRULhttp://www.blogger.com/profile/14577235522390459956noreply@blogger.com0